JURNAL KESEHATAN DENTAL TEKNIK

PERSEPSI KEPUASAN MASYARAKAT PADA PENGGUNAAN GIGI TIRUAN BERBAHAN RESIN AKRILIK YANG DIBUAT OLEH TUKANG GIGI DI DUSUN PANIMBU, DESA LARA, KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA, PROVINSI SULAWESI SELATAN

Ariyani Goeliling — Thu, 20 Apr 2023 00:00:00 +0700

Gigi tiruan yang baik adalah gigi tiruan yang memiliki kualitas yang baik dan memenuhi persyaratan, biasanya dibuat oleh tenaga kesehatan yang berkompeten, yaitu dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis prostodonsia. Namun, masyarakat masih banyak memilih tenaga non kesehatan, yaitu tukang gigi dan salon kecantikan yang tidak memiliki kompetensi. Meskipun dokter gigi dan tukang gigi sama-sama bergerak di bidang kesehatan gigi, namun tukang gigi tidak mempunyai License atau Ijazah yang diakui oleh Kementrian Kesehatan seperti halnya dokter gigi. Namun hal ini tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk memakai jasa tukang gigi. Aspek ekonomi menunjukkan mayoritas masyarakat beranggapan bahwa biaya perawatan gigi di dokter gigi cukup mahal, sehingga masyarakat memilih ke tukang gigi dengan waktu pengerjaan lebih cepat karena langsung dikerjakan dalam mulut pasien dan harga yang relatif murah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi kepuasan masyarakat pada penggunaan gigi tiruan berbahan resin akrilik yang dibuat oleh tukang gigi di dusun panimbu. Desa lara, kecamatan baebunta, kabupaten luwu utara, provinsi sulawesi selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melakukan wawancara yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang fenomena, peristiwa, kepercayaan, sikap, dan aktifitas sosial secara individual atau kelompok. Tahapan penelitian ini dilakukan mulai observasi awal, yaitu mengumpulkan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat lebih dekat apa yang terjadi, kemudian melakukan wawancara lalu mengumpulkan data hasil penelitian, selanjutnya membuat laporan yang berisi pembahasan hasil penelitian. Luaran yang ditargetkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuat gigi tiruan lepasan di dokter gigi. Hasil penelitian yang didapat adalah masyarakat banyak yang tidak puas dengan hasil kerja dari tukang gigi karena muncul banyak efek samping pada saat penggunaan gigi tiruan berbahan resin akrilik.

PERSEPSI MASYARAKAT PENGGUNA GIGI TIRUAN MENGENAI PEMELIHARAAN GIGI TIRUAN LEPASAN DI DESA BONTOTANGNGA KECAMATAN BONTOLEMPANGAN KABUPATEN GOWA

Rahmy Wardiningsih — Thu, 20 Apr 2023 00:00:00 +0700

Kehilangan gigi (edentulous) merupakan suatu keadaan gigi tidak ada atau lepas dari soket atau tempatnya atau keadaan gigi yang mengakibatkan gigi antagonisnya kehilangan kontak. Kejadian hilangnya gigi mulai terjadi pada anak-anak dari usia 6 tahun yang mengalami hilangnya gigi sulung yang kemudian digantikan oleh gigi permanen. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehilangan gigi ialah suatu keadaan yang sering ditemukan dimana-mana, dan melihat dampak yang terjadi maka sudah seharusnya gigi yang hilang tersebut diganti dengan gigi tiruan. Persepsi tentang penggunaan gigi tiruan merupakan proses stimulus yang diinderakan oleh individu terhadap pemakaian gigi tiruan serta tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya memakai gigi tiruan. Gigi tiruan adalah perawatan gigi dalam bidang kedokteran gigi prostodontia, cabang ilmu kedokteran gigi yang berkaitan dengan pemulihan dan pemeliharaan fungsi gigi, peningkatan atau pemeliharaan kenyamanan fungsi rongga mulut seperti fungsi pengunyahan dan serta estetika.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA MENGENAI KEBUTUHAN PEMAKAIAN GIGI TIRUAN DI DESA SAMANGKI KECAMATAN SIMBANG KABUPATEN MAROS

Dian Handayani — Thu, 20 Apr 2023 00:00:00 +0700

Kesehatan gigi dan mulut adalah satu bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Kesehatan gigi dan mulut dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh dimana semakin bertambah usia semakin besar juga resiko kehilangan gigi. Lansia memiliki kesehatan mulut yang lebih buruk dibandingkan dengan kalangan lainnya sebab sebagian besar dari mereka tidak memiliki kesadarndan kurangnya pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat penegtahuan lansia mengenai kebutuhan pemakaian gigi tiruan di desa samangki kecamtan simbang kabupetan maros. Penelitian adalah kuantitatif deskriptif memalui pendekatan uji Binominal test. Populasi dalam penelitian ini adalah 21 orang.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkain dengan Gambaran Tingkat Pengetahun Lansia Mengenai Kebutuhan Pemakaian Gigi tiruan di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros yaitu kebanyakan kurangnya pengetahuan tentang penggunanan gigi tiruan.
Hasil yang didapatkan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dari tingkat pengetahuannya adalah lebih banyak mengatahui tentang pemakaian gigi tiruan adalah perempuan, sedangkan berdasarkan kehilangan gigi adalah lebih banyak berjenis kelamin laki-laki.

ANALISIS KECENDERUNGAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH JASA PEMBUATAN GIGI TIRUAN DI DESA BATU BELERANG KECAMATAN SINJAI BORONG KABUPATEN SINJAI

Umar Dg Palallo — Thu, 20 Apr 2023 00:00:00 +0700

Kebutuhan pembuatan gigi tiruan, masyarakat lebih memilih mendatangi praktek tukang gigi dibanding ke tempat praktek dokter gigi. Tempat layanan kesehatan gigi dan mulut sudah banyak dan sudah menyentuh wilayah paling terpencil diindonesia tetapi masih banyak juga masyarakat yang menggunakan jasa tukang gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan masyarakat dalam memilih jasa pembuatan gigi tiruan di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Penelitian ini adalah Deskriptif melalui pendekatan Uji Binomial Test. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa batu belerang yang menggunakan gigi tiruan sebanyak 57 orang. Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil yaitu dengan menggunakan rumus yamae. Uji Binomial di peroleh nilai ρ = 0,033 < ρ = 0,05 yang artinya ada pengaruh signifikan terhadap kecenderungan masyarakat memilih jasa pembuatan protesa pada tukang gigi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat lebih cenderung memilih jasa pembuatan gigi tiruan pada tukang gigi. penelitian ini menyarankan agar layanan kesehatan untuk melakukan penyuluhan mengenai peranan dokter gigi / perawat gigi dan tukang gigi sehingga masyarakat lebih paham dan mengerti dalam memilih jasa pembuatan gigi tiruan.